Penyebab, Ciri - Ciri, dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif - Memiliki buah hati yang aktif itu sangat membanggakan bahkan banyak orang tua yang menginginkan buah hatinya aktif dan cerdas. Tapi ada kalanya anak malah menjadi hiperaktif. Anak hiperaktif bukan untuk dikucilkan bukan pula mereka aneh.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan sentral karena kekurangan perhatian. Pada beberapa anak mengalami hiperaktif di usia sekolah, hal ini bisa diketahui dari ganguan interaksinya dengan teman-teman di sekolah dan juga nilai akademik yang berbda dari temannya. Gangguan anak hiperaktif ini juga bisa terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Bila gangguan hiperaktif pada remaja dan dewasa, hal ini bisa diketahui dari interaksi dengan teman atau lingkungan yang berbeda dengan orang yang normal. Jika hal ini tidak diatasi dengan tepat akan menimbulkan masalah yang serius. Kadang orang tua merasa anaknya baik-baik saja dan menyimpulkan anak tersebut aktif, padahal lama-kelamaan mereka akan hiperaktif.
Anak hiperaktif bisa diketahui dari lingkar hitam dibawah mata. Selain itu mereka akan mengalami gangguan pada hidung seperti hidung tersumbat. Mereka akan susah tidur dan sering terbangun dimalam hari.
• Mengalami gangguan kesehatan
Anak hiperaktif juga ditandai dengan gejala gangguan pencernaan, diare, sakit kepala dan rasa sakit pada daerah kaki saat malam hari.
• Anak tidak bisa tenang
Anak yang hiperaktif biasanya tidak tenang, semangat yang berlebihan, susah diajari dan sulit bergaul dengan temannya.
Anak hiperaktif sangatlah banyak bergerak, si kecil cenderung pelupa, kurang teliti, tidak sabar, dan kurang bisa mengontrol emosi sehingga suka berbicara dan bersifat kasar seperti ngambek, memukul, dan suka berteriak. Disinilah peran orang tua dibutuhkan untuk mengarahkan mental sehingga anak bisa menjadi lebih tenang seperti anak normalnya. Perlu kesabaran yang extra untuk melakukan hal ini.
2. Jangan Melakukan Tindakan Kekerasan
Orang tua dan pengasuh sangat disarankan agar tidak melakukan kekerasan seperti mencubit dan memukul pada anak hiperaktif karena ini akan berdampak negatif, bukan hanya fisik namun juga pada mental anak. Tindakan yang tepat adalah memberikan pujian saat melakukan tidakan yang positif sehingga anak bisa menangkap sikap empati yang diberikan oleh orang didekatnya sehingga secara otomatis akan melatih anak untuk berbuat baik.
3. Berikan Sugesti Positif
Saat anak anda sedang tidur, bacakan dongeng yang mengandung nasehat. Pada saat tidur gelombang otak berada pada keadaan tenang walaupun yang mendengarkan adalah anak hiperaktif. Memberikan dongeng berisi nasehat lebih baik daripada memberikan omelan dan perlakuan kasar.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan sentral karena kekurangan perhatian. Pada beberapa anak mengalami hiperaktif di usia sekolah, hal ini bisa diketahui dari ganguan interaksinya dengan teman-teman di sekolah dan juga nilai akademik yang berbda dari temannya. Gangguan anak hiperaktif ini juga bisa terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Bila gangguan hiperaktif pada remaja dan dewasa, hal ini bisa diketahui dari interaksi dengan teman atau lingkungan yang berbeda dengan orang yang normal. Jika hal ini tidak diatasi dengan tepat akan menimbulkan masalah yang serius. Kadang orang tua merasa anaknya baik-baik saja dan menyimpulkan anak tersebut aktif, padahal lama-kelamaan mereka akan hiperaktif.
Ciri- ciri anak hiperaktif
• Lingkar hitam di bawah mataAnak hiperaktif bisa diketahui dari lingkar hitam dibawah mata. Selain itu mereka akan mengalami gangguan pada hidung seperti hidung tersumbat. Mereka akan susah tidur dan sering terbangun dimalam hari.
• Mengalami gangguan kesehatan
Anak hiperaktif juga ditandai dengan gejala gangguan pencernaan, diare, sakit kepala dan rasa sakit pada daerah kaki saat malam hari.
• Anak tidak bisa tenang
Anak yang hiperaktif biasanya tidak tenang, semangat yang berlebihan, susah diajari dan sulit bergaul dengan temannya.
Penyebab anak hiperaktif
Anak hiperaktif sering disebabkan oleh gangguan DNA yang dimiliki anak tersebut. Karena kelainan tersebut sehingga anak mengalami perubahan fungsi pada otaknya. Penyebab anak hiperaktif lainnya karena kurangnya asupan gizi yang diberikan orang tua terutama zat besi. Seorang yang hamil dan sering merokok atau mengkonsumsi narkoba, hal ini juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan menjadi hiperaktif. Karena itulah jika anda memiliki anak hiperaktif sebaiknya dilakukan penanganan yang tepat. Kenali gejala dan penyebab anak hiperaktif sehingga anda bisa mencegahnya sedari dini.Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
1. Mengarahkan Mental AnakAnak hiperaktif sangatlah banyak bergerak, si kecil cenderung pelupa, kurang teliti, tidak sabar, dan kurang bisa mengontrol emosi sehingga suka berbicara dan bersifat kasar seperti ngambek, memukul, dan suka berteriak. Disinilah peran orang tua dibutuhkan untuk mengarahkan mental sehingga anak bisa menjadi lebih tenang seperti anak normalnya. Perlu kesabaran yang extra untuk melakukan hal ini.
2. Jangan Melakukan Tindakan Kekerasan
Orang tua dan pengasuh sangat disarankan agar tidak melakukan kekerasan seperti mencubit dan memukul pada anak hiperaktif karena ini akan berdampak negatif, bukan hanya fisik namun juga pada mental anak. Tindakan yang tepat adalah memberikan pujian saat melakukan tidakan yang positif sehingga anak bisa menangkap sikap empati yang diberikan oleh orang didekatnya sehingga secara otomatis akan melatih anak untuk berbuat baik.
3. Berikan Sugesti Positif
Saat anak anda sedang tidur, bacakan dongeng yang mengandung nasehat. Pada saat tidur gelombang otak berada pada keadaan tenang walaupun yang mendengarkan adalah anak hiperaktif. Memberikan dongeng berisi nasehat lebih baik daripada memberikan omelan dan perlakuan kasar.