
Belum sempurna iman sebelum taatnya seseorang kepada saudaranya dan saling memberi yang halal bagi saudara seiman. Maksud taat di sini adalah saling menasehati jika melakukan perbuatan salah, melakukan kebaikan, serta membela saudaranya.
عَنْ أَنَسٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Dari Anas dari Nabi SAW., beliau bersabda: “Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri”.
(HR. Bukhari)
Dalam kehidupan ini terkadang akan sulit dilakukan dan berpikir bahwa hal tersebut mustahil dilakukan. Jika hal ini sulit dilakukan maka mencintai saudara dapat juga direalisasikan dengan ikut merasakan senang apabila saudara kita mendapatkan nikmat.
Bukankah kita sesama muslim adalah satu jiwa maka sudah pantas jika mencintai saudara seperti mencintai diri sendiri. Merasa senang jika saudara mendapat rezeki, ikut merasa duka jika saudara sedang terkena musibah.
"Orang-orang mukmin itu ibarat satu jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur."
(HR. Muslim)